Analisis Trading dan Kiat-kiat untuk Trading Yen Jepang

Level yang saya sebutkan tidak diuji selama paruh pertama hari ini. Volatilitas yang terlihat segera setelah rilis data PMI Jepang dengan cepat memudar, sehingga membatasi pergerakan naik dolar. Tidak ada tekanan signifikan pada pasangan mata uang ini.

Pada paruh kedua hari ini, perhatian para investor akan beralih ke rilis data makroekonomi utama dari Amerika Serikat. Secara khusus, perhatian akan tertuju pada indeks PMI untuk sektor manufaktur dan jasa, serta indeks gabungan. Indikator-indikator ini akan memberikan informasi penting terkait kondisi saat ini dan prospek jangka pendek ekonomi AS. Selain itu, pasar akan memantau dengan cermat pidato anggota FOMC Raphael Bostic dan Michael S. Barr. Pernyataan mereka mengenai masa depan kebijakan moneter Federal Reserve dapat berdampak signifikan pada dinamika dolar. Jika retorika FOMC bersifat hawkish, ini dapat memicu penguatan dolar AS terhadap yen.

Untuk strategi intraday, saya akan fokus terutama pada pelaksanaan Skenario #1 dan #2.

Sinyal Beli

Skenario #1: Saya berencana untuk membeli USD/JPY hari ini setelah mencapai titik masuk di sekitar 149,95 (garis hijau pada grafik), dengan target kenaikan menuju 150,54 (garis tebal hijau pada grafik). Di sekitar 150,54, saya akan keluar dari posisi beli dan membuka posisi jual ke arah sebaliknya (mengantisipasi penurunan 30–35 poin). Pembelian USD/JPY hari ini masuk akal dalam konteks koreksi bullish. Penting! Sebelum membeli, pastikan indikator MACD berada di atas garis nol dan baru mulai naik dari sana.

Skenario #2: Saya juga berencana untuk membeli USD/JPY hari ini jika level 149,63 diuji dua kali berturut-turut, dengan posisi MACD di zona oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan USD/JPY dan dapat menyebabkan reversal ke atas. Kenaikan menuju 149,95 dan 150,54 dapat diantisipasi.

Sinyal Jual

Skenario #1: Saya berencana untuk menjual USD/JPY hari ini setelah breakout ke bawah level 149,63 (garis merah pada grafik), yang akan mengakibatkan penurunan cepat pada pasangan ini. Target utama bagi penjual terletak di 149,06, tempat saya akan keluar dari posisi jual dan segera membuka posisi beli ke arah sebaliknya (mengantisipasi rebound 20–25 poin). Tekanan pada pasangan ini dapat terjadi kapan saja hari ini. Penting! Sebelum menjual, pastikan MACD berada di bawah garis nol dan baru mulai turun dari sana.

Skenario #2: Saya juga berencana untuk menjual USD/JPY hari ini jika level 149,95 diuji dua kali berturut-turut, dengan posisi MACD di zona overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan USD/JPY dan dapat menyebabkan reversal ke bawah. Penurunan menuju 149,63 dan 149,06 dapat diantisipasi.

Catatan Grafik:

• Garis tipis hijau – entri harga untuk membeli instrumen trading;
• Garis tebal hijau – harga estimasi untuk menetapkan Take Profit atau mengunci keuntungan secara manual, karena pertumbuhan tidak mungkin berlanjut ke atas level ini;
• Garis tipis merah – entri harga untuk menjual instrumen trading;
• Garis tebal merah – harga estimasi untuk menetapkan Take Profit atau mengunci keuntungan secara manual, karena penurunan tidak mungkin berlanjut ke bawah level ini;
• Indikator MACD – penting untuk menggunakan zona overbought dan oversold saat memasuki pasar.

Penting: Trader Forex pemula harus sangat berhati-hati saat membuat keputusan masuk pasar. Sebaiknya hindari pasar sebelum rilis laporan fundamental penting agar tidak terjebak dalam fluktuasi harga yang tajam. Jika Anda memilih untuk trading selama rilis berita, selalu tetapkan stop loss untuk meminimalkan kerugian. Tanpa stop loss, Anda dapat dengan cepat kehilangan seluruh deposit Anda, terutama jika Anda tidak menerapkan pengelolaan uang dan trading dengan posisi besar.

Dan ingat, trading yang sukses memerlukan rencana trading yang jelas, seperti yang diuraikan di atas. Keputusan trading spontan berdasarkan sentimen pasar saat ini adalah strategi yang merugikan bagi trader intraday.