Gagal bayar korporasi di China

Menurut Bank of America, China kemungkinan akan menyaksikan rekor kegagalan bayar utang korporasi yang mengekang pemulihan global. BofA menyatakan bahwa pada akhir tahun ini, jumlah perusahaan yang tidak sanggup melunasi utangnya dapat menembus rekor sebelumnya. Saat ini, tingkat kegagalan bayar utang di China cukup rendah. Namun, pada 2020, rasio utang terhadap PDB negara ini melambung hingga 27%, mencatatkan kenaikan terbesar sejak 2009. Lonjakan jumlah perusahaan yang gagal melunasi utangnya dapat memicu pengetatan kebijakan moneter di China pada 2021.

Bencana perusahaan zombie

Para pakar BofA percaya bahwa melambungnya jumlah perusahaan zombie akan menghambat pertumbuhan ekonomi global. Pada 2020, sebagian besar negara perlu mengalokasikan dana tambahan hingga $21 triliun untuk menopang ekonomi akibat imbas negatif krisis yang disebabkan oleh virus corona. Hasilnya, perusahaan-perusahaan "buruk" turut dibantu bersama dengan yang perusahaan bagus. Perusahaan buruk juga disebut perusahaan zombie yang berhasil kembali hidup setelah mengalami mati suri. Bantuan kepada perusahaan-perusahaan zombie tentu akan menghambat produktivitas dalam jangka panjang. "Dengan 16% perusahaan OECD dianggap sebagai "zombie", yang berarti pendapatan mereka tidak mampu menutup pembayaran utang, bahkan lambungan dalam ekonomi global sekali pun berarti pendapatan akan diarahkan pada perbaikan neraca keuangan dan bukannya CAPEX," ujar BofA.

Peralihan ke kerja jarak jauh dalam jangka panjang

Menurut para pakar BofA, transisi panjang atau permanen pekerja di kebanyakan perusahaan untuk bekerja jarak jauh dapat memicu inflasi upah. Tahun ini, ditengah memburuknya situasi dengan pandemi, banyak perusahaan mengizinkan pekerjanya bekerja dari rumah. Hasilnya, banyak orang meninggalkan kota-kota besar dan pengeluaran mereka berkurang. Namun, untuk sebagian pekerja, peralihan ke kerja jarak jauh mempengaruhi jumlah gaji. Pakar BofA yakin bahwa situasi saat ini menciptakan kondisi untuk devaluasi kompetitif upah pekerja kelas menengah di seluruh dunia. 

Gejolak politik di AS

Ahli strategi BofA yakin bahwa kebuntuan politik yang dihadapi anggota parlemen AS sekarang dapat berubah menjadi kejutan yang tidak menyenangkan di tahun baru. Saat ini, kelompok politisi bipartisan hampir menyetujui paket bantuan virus corona senilai $900 miliar. Oleh karena itu, gejolak politik dapat mereda. Jika Kongres meloloskan ruu tersebut, maka AS pada akhirnya dapat menyeimbangkan pengeluarannya.

Energi nuklir semakin diminati

Tahun mendatang dapat menjadi tahun yang sangat mendukung tenaga nuklir. Pada 2020, nuklir menjadi salah satu investasi terpopuler. Para pakar BofA yakin bahwa tren ini akan berlanjut ke tahun depan. Namun, sebagian anggota parlemen AS percaya bahwa penggunakan sumber energi terbarukan tidak cukup untuk mengatasi isu-isu iklim. "Pendukung energi nuklir berargumen bahwa pabrik pembangkit tenaga nuklir penting untuk menjadi cadangan energi saat tenaga angin dan surya tidak tersedia dan hampir bebas emisi saat dijalankan," ujar BofA.