Bytecoin (BCN)

Mata uang digital ini berdasarkan pada protokol CryptoNote, yang memastikan anonimitas transaksi. Pada tahun 2017, harga Bytecoin meningkat 56 kali dan mencapai titik tertinggi di awal tahun 2018. Aset ini dapat ditambang hanya dengan bantuan prosesor sentral atau kartu grafis pada komputer biasa.

Monero (XMR)

Aset ini dihargai tinggi oleh para user untuk anonimitas transaksi yang lengkap. Token berdasar pada CryptoNote dan taham terhadap penambangan ASIC, jadi XMR dapat ditambang pada komputer biasa. Penambangan pada prosesor sentral dilaksanakan melalui program Wolf's CryptoNote.

Ethereum (ETH)

Baru-baru ini, Ethereum menempati peringkat kedua dalam bidang kapitalisasi pasar, dan dapat ditambang pada prosesor dan kartu video biasa. Proyek ini adalah platform komputasi terdesentralisasi, yang mendukung "smart contract". Coding dilakukan dalam bahasa pemrograman khusus Solidity. Ini membantu menciptakan struktur kompleks dan menyediakan banyak peluang untuk implementasi "smart contract" berteknologi tinggi dan dapat dikelola sendiri.

Electroneum (ETN)

Electroneum merupakan kriptokurensi baru, yang diluncurkan pada bulan September 2017. Electroneum dibuat berdasarkan pada versi inovatif dari algoritma CryptoNote dan tahan terhadap penambangan ASIC. Kriptokurensi ini dapat ditambang tidak hanya pada prosesor, tapi juga smartphone. Penambang "ETN mobile" tersedia di Google Play Store. Keuntungan utamanya adalah penambangan token hanya menghabiskan listrik dalam jumlah sedikit.

Horizen (Zencash, ZEN)

Kriptokurensi ini didasarkan pada protokol dengan 'zero-knowledge' Zcash yang memungkinkan untuk melakukan transaksi yang hampir sepenuhnya anonim. Pada tahun 2017, teknologi Zencash sangat dihargai oleh para investor, dan berkat Zencash, "quote" melonjak sebanyak delapan kali. Transaksi ZEN yang anonim didasarkan pada dua teknologi penting: a) algoritma zk-SNARKS, yang memiliki verifikasi kunci privasi yang dilakukan tanpa campur tangan kedua pihak; b) bersembunyi dengan domain yang mencegah output final yang sebenarnya pada koneksi Internet agar tak dilacak. Karena hal ini, transaksi tak dapat ditemukan.

Webchain (WEB)

Kriptokurensi ini berdasarkan pada versi yang dimodifikasi pada algoritma konsensus CryptoNight PoW V7 . Proyek ini bisa mengamankan "smart contract" ERC20/ERC223 dan sejumlah aplikasi yang terdesentralisasi. Berkat algoritma CryptoNight V7, aset dapat bertahan dari penambangan ASIC. Kriptokurensi WEB dapat ditambang pada komputer, smartphones, dan perangkat "Internet of Things". Proyek ini mendukung transaksi publik dan yang dapat dilacak, dan mencegah aksi penipuan. Semua operasi kriptokurensi ini dilakukan pada kecepatan yang tinggi.

Vertcoin (VTC)

Proyek ini menggunakan versi alternatif dari algoritma PoW berbasis Bitcoin, yang dikenal dengan nama Lyra2REv2. Keuntungan Vertcoin adalah desentralisasi proses penambangan token. Para developer menyebut VTC sebagai kriptokurensi nasional. Mereka menciptakan sebuah perangkat yang didesain secara eksklusif untuk penambangan koin-koin VTC, yang hanya mendukung kartu grafis AMD.

Dogecoin (DOGE)

Mata uang virtual ini diciptakan pada tahun 2013 sebagai lelucon, namun potensinya dinilai mengesankan. Aset ini berbeda dari Bitcoin dalam hal jaringannya yang mampu menambah 5,356 miliar koin baru setiap tahunnya. Dogecoin berdasar pada algoritma Scrypt. Token ini ditambang pada prosesor biasa dengan laju rendah yang bisa meningkat dengan menggunakan kartu grafis. Proyek ini mendukung Nvidia dan AMD. Keuntungan utama penambangan DOGE adalah hampir tidak memperlambat operasi komputer, karena proses penambangannya berjalan pada latar belakang.